Senin, 10 Juni 2013

Flash Fiction : Paper Plane

Aku bikin flash fiction tema Bali ini dalam rangka ikutan CERMIN BENTANG di twitter, sayang gak menang. T,T
Jelek kali ya...Gak bisa 100% nilai sendiri tulisanku kan...klo menurut aku lumayan,menurut orang lain ya gak gitu.

Buat temen-temen yang suka nulis bisa ikut quis dari Penerbit BENTANG tiap weekend di twitternya : Twitter Bentang . Buat pemenang tiap minggunya akan ada 1 buku terbitan Bentang buat hadiahnya, trus sebulan sekali tulisan para pemenang akan di post di WEB Bentang Pustaka : Pemenang Bulan April 2013 .Lalu akan di pilih Cermin Of The Month. PAstinya ada hadiah tambahan.

Dari pada bulukan di file folderku flash fictionku aku publish aja di sini:

Paper Plane

Hari ini aku melihat lagi Ranu menulis sebuah surat diatas atap rumahnya. Dia hanya terseyum-senyum dan terkadang ada rasa getir dalam raut mukanya. Walaupun aku tahu setiap hari Ranu pasti menulis surat untuk Ayuni kekasih yang telah menjauh darinya. “Menulis surat lagi Ranu?”
“Hei Aruni! Iya dong. Buat mengobati rindu sama Ayuni.” Ranu menjawab dengan terseyum.
“Nu...kalau kamu rindu sama Ayuni kenapa kamu gak kamu kirim aja sih semua suratnya? Atau kamu pergi nyusul dia aja sekalian.”
“Hahaha...”
“Kok malah ketawa sih?”
“Nanti ya kalau kita beneran jadian.”
“Makannya aku juga tadi bilang apa! Supaya kamu sama dia jadian.”
Ranu hanya tersenyum. Walau aku tahu dia memendam resah,karena Ayuni memilih pergi sebelum Ranu menyatakan cinta. Lalu, aku melihat Ranu melipat surat cinta penuh rindu itu menjadi pesawat kertas.
“Pesawatnya memang terbang Nu?”
“Iya dong!”
“Mau terbang kemana?”
“Ke Bali.”

Kemudian aku melihat pesawat kertas itu terbang jauh tertiup angin entah kemana,yang pasti tidak sampai ke Bali tempat Ayuni sekarang berada. Ayuni si penari Bali yang cantik pujaan hati Ranu. Kembaranku yang memilih Bali sebagai rumah barunya dengan membawa asa cita besar menjadi  seorang penari . Telah memilih Bali dari pada cinta,hanya meninggalkan senyum penuh makna ketika pergi.